Samsung Galaxy A56 HP Mid-Range Premium dengan Rasa Flagship
Review Samsung Galaxy A56 – Samsung kembali memperkuat lini menengahnya di tahun 2025 lewat kehadiran Galaxy A56, smartphone yang diklaim membawa sejumlah peningkatan penting dibanding generasi sebelumnya. Dengan desain premium, dukungan software hingga 6 tahun, serta layar Super AMOLED yang memanjakan mata, Galaxy A56 tampak seperti pilihan menarik di kelas harga menengah.
Namun di tengah gempuran pesaing seperti Xiaomi 14T, Nothing Phone (3a) Pro, hingga OnePlus Nord 4, muncul pertanyaan besar: apakah Galaxy A56 masih layak jadi pilihan utama? Atau justru sekadar jadi opsi aman bagi mereka yang setia dengan Samsung?
Review Lengkap Samsung Galaxy A56
Dalam ulasan lengkap ini, kita akan kupas fitur unggulan Galaxy A56, mulai dari desain, layar, performa chipset Exynos 1580, kualitas kamera yang penuh kejutan (dan kekecewaan), hingga kekuatan software One UI 7 berbasis Android 15. Kami juga akan bandingkan secara langsung dengan para kompetitornya yang tak kalah menggoda.
Jadi jika kamu sedang mempertimbangkan beli Samsung Galaxy A56, atau hanya penasaran apakah ponsel ini benar-benar worth it di tahun 2025, simak ulasan lengkapnya sampai akhir!
1. Review Desain dan Handling Samsung Galaxy A56: Minimalis, Premium, dan Makin Nyaman
Samsung Galaxy A56 resmi hadir sebagai penerus Galaxy A55 dengan membawa sejumlah penyempurnaan menarik, terutama di sektor desain dan kenyamanan saat digenggam. Meski tampak serupa secara sekilas, ponsel ini justru menyimpan banyak peningkatan kecil yang membuatnya terasa lebih modern dan premium. Yuk, simak ulasan lengkap desain dan handling Galaxy A56 berikut ini!
Desain Lebih Tipis, Layar Lebih Luas
Salah satu peningkatan yang paling terasa adalah ukuran layar Samsung Galaxy A56 yang kini lebih besar dibanding pendahulunya, namun tanpa memperbesar dimensi bodi secara keseluruhan. Samsung berhasil menipiskan bezel layar sehingga memberikan ruang ekstra untuk panel yang lebih lega. Hasilnya? Pengalaman visual terasa lebih imersif tanpa membuat ponsel terasa bongsor di tangan.
Dengan ketebalan hanya 7,4 mm dan bobot sekitar 198 gram, Galaxy A56 kini tampil lebih ramping dan ringan, cocok bagi pengguna yang menyukai ponsel dengan desain ergonomis dan mudah digenggam dalam waktu lama.
Material Premium, Perlindungan Lebih Baik
Soal build quality, Samsung tidak main-main. Galaxy A56 dibalut dengan rangka aluminium yang kokoh, dipadukan dengan perlindungan kaca Gorilla Glass Victus+ di bagian depan dan belakang. Ini menjadi peningkatan kecil tapi berarti, karena Galaxy A55 sebelumnya hanya memiliki Gorilla Glass di bagian depan saja.
Perpaduan bahan premium ini tidak hanya memberikan tampilan yang mewah, tapi juga meningkatkan ketahanan terhadap goresan dan benturan ringan—sesuatu yang penting di kelas menengah atas.
Modul Kamera Baru, Sentuhan Mirip Flagship
Perubahan lain yang cukup mencolok adalah desain modul kamera belakang. Kini, kamera Galaxy A56 tampil dalam satu kesatuan berbentuk tonjolan yang tampak menyatu, mirip dengan desain seri flagship Galaxy S25. Lensa-lensanya tidak lagi terpisah, melainkan tertanam rapi di bawah permukaan tonjolan tersebut. Ini memberikan kesan lebih bersih dan modern.
Sisi Datar dan Tampilan “Brushed Metal”
Rangka sisi Galaxy A56 kini mengusung gaya flat dengan finishing brushed metal yang menambah kesan elegan. Meskipun sudut-sudutnya terasa tajam, bentuk ini justru memberikan grip yang lebih mantap—terutama saat digunakan tanpa casing. Mungkin bukan gaya favorit semua orang, tapi desain seperti ini sedang menjadi tren di banyak smartphone masa kini.
Pilihan Warna yang Stylish dan Elegan
Samsung menawarkan empat pilihan warna Galaxy A56: Pink, Olive, Graphite, dan Light Gray. Kami mencoba varian Light Gray, yang tampil kalem dengan bingkai berwarna aluminium natural. Menariknya, untuk warna lain, Samsung menyamakan warna bingkai dengan bodi belakang, memberi kesan seragam dan elegan.
Tombol Nyaman, Tapi Fingerprint Kurang Optimal
Penempatan tombol power dan volume cukup nyaman. Samsung bahkan memberikan sedikit tonjolan di sisi rangka agar jari tidak mudah salah pencet—detail kecil yang sangat thoughtful. Namun, posisi sensor sidik jari Galaxy A56 agak kurang ideal karena terlalu dekat ke tepi bawah layar. Dari segi kecepatan, sensor ini cukup andal, tapi belum bisa dikatakan yang tercepat di kelasnya.
Sertifikasi Tahan Air Masih IP67
Sayangnya, meskipun Galaxy A56 hadir dengan desain dan material premium, Samsung belum meningkatkan sertifikasi ketahanan air dan debunya. Ponsel ini masih bertahan dengan sertifikasi IP67, sementara beberapa pesaing di kelas harga serupa sudah menawarkan IP68 atau bahkan IP69. Meski bukan kekurangan besar, ini tetap layak dicatat bagi pengguna yang sering berada di luar ruangan atau lingkungan ekstrem.
Desain Galaxy A56 Makin Matang, Tapi Masih Bisa Lebih Baik
Secara keseluruhan, desain Samsung Galaxy A56 menawarkan kombinasi menarik antara tampilan minimalis, material premium, dan kenyamanan penggunaan sehari-hari. Perubahan kecil seperti peningkatan kualitas material, desain kamera yang lebih rapi, serta tampilan frame yang modern membuatnya tampil lebih dewasa dan solid.
Jika kamu mencari HP Samsung dengan desain mewah di kelas menengah, Galaxy A56 bisa menjadi salah satu pilihan terbaik di tahun ini. Namun, jika kamu membutuhkan ponsel dengan proteksi ekstrem atau sensor sidik jari yang super cepat, mungkin kamu bisa mempertimbangkan beberapa opsi lainnya.
2. Review Layar, Baterai, dan Audio Samsung Galaxy A56: Upgrade yang Pas, Tapi Masih Bisa Lebih Ngebut
Samsung Galaxy A56 hadir membawa sejumlah peningkatan penting di sektor layar, performa baterai, pengisian daya, hingga kualitas audio. Meskipun sebagian spesifikasinya masih mirip dengan Galaxy A55, ada beberapa sentuhan baru yang membuat Galaxy A56 terasa lebih matang dan siap bersaing di segmen mid-range premium.
Layar AMOLED 6,7 Inci yang Cerah dan Tajam
Samsung tak banyak mengubah spesifikasi dasar pada layar Galaxy A56. Tetap mengusung resolusi Full HD+ (1080 x 2340 piksel), refresh rate 120Hz, dan dukungan HDR10+, tetapi kali ini dengan ukuran yang lebih besar: 6,7 inci. Bezel-nya kini lebih tipis, sehingga meskipun layar lebih luas, dimensi keseluruhan tetap ramping dan nyaman digenggam.
Yang paling menonjol adalah peningkatan tingkat kecerahan maksimal. Dalam mode otomatis, layar Galaxy A56 kini bisa mencapai hingga 1.213 nits, jauh lebih tinggi dibanding Galaxy A55. Ini menjadikannya salah satu layar paling terang di kelasnya, dan sangat nyaman digunakan di bawah sinar matahari langsung.
Pengalaman Refresh Rate 120Hz yang Mulus
Samsung menyediakan dua mode refresh rate: Standard (60Hz) dan Adaptive (hingga 120Hz). Dalam penggunaan harian seperti scrolling media sosial atau browsing, layar tetap menjaga refresh rate di 120Hz untuk pengalaman yang halus. Saat menampilkan gambar statis atau menonton video, refresh rate otomatis turun ke 60Hz guna menghemat daya.
Kami juga mencoba beberapa game Android yang mendukung 120fps, dan hasilnya memuaskan—game berjalan stabil di 120Hz, memaksimalkan potensi layar sepenuhnya.
Daya Tahan Baterai Galaxy A56: Cukup Baik, Tapi Ada Penurunan Kecil
Galaxy A56 masih mengandalkan baterai 5.000 mAh, sama seperti pendahulunya. Namun, dengan layar lebih besar dan penggunaan chipset baru Exynos 1580 yang sedikit lebih bertenaga (dan mungkin lebih boros), hasil akhirnya sedikit menurun.
Dalam pengujian aktif, skor ketahanan Galaxy A56 mencapai 12 jam 8 menit, yang sedikit di bawah Galaxy A55. Skor penggunaan harian seperti bermain game dan menonton video sedikit turun, meskipun performa untuk web browsing justru meningkat.
Jika dibandingkan dengan ponsel lain di kelas harga serupa, daya tahan baterai Galaxy A56 bisa dibilang cukup rata-rata. Tidak buruk, tapi bukan yang paling awet.
Kecepatan Pengisian Daya: 45W Tapi Masih Tertinggal dari Kompetitor
Sektor charging menjadi salah satu aspek yang mendapatkan peningkatan. Galaxy A56 kini mendukung pengisian daya cepat 45W via USB Power Delivery (PD) dengan protokol Samsung PPS. Dalam pengujian, kami mendapatkan:
- 15 menit: 33%
- 30 menit: 65%
- 0–100%: sekitar 1 jam 13 menit
Meskipun lebih cepat di 30 menit pertama dibanding Galaxy A55, waktu pengisian penuh justru sedikit lebih lambat. Hal ini bisa jadi karena pengaturan daya baru di sistem atau manajemen termal yang lebih ketat.
Sayangnya, untuk bisa benar-benar mencapai kecepatan 45W, kamu perlu kabel khusus 5A yang tidak disertakan dalam paket penjualan. Kamu harus membelinya secara terpisah, bersama dengan charger 45W PD 3.0 PPS.
Bila kamu lebih peduli dengan kesehatan baterai, Samsung menyediakan fitur pengaturan pengisian seperti membatasi level maksimal baterai hingga 85% atau menonaktifkan fast charging, agar baterai lebih awet dalam jangka panjang.
Speaker Stereo Hybrid: Suara Lebih Dalam dan Bersih
Galaxy A56 hadir dengan setup stereo speaker hybrid, yaitu satu speaker utama di bagian bawah dan satu lagi menyatu dengan earpiece di bagian atas. Meskipun volume speaker utama lebih dominan, kualitas suaranya sangat layak diapresiasi.
Dalam pengujian loudness, Galaxy A56 mencatat skor -26.2 LUFS, yang termasuk dalam kategori “Good”. Tapi keunggulan utamanya justru ada di kualitas suara: audio terdengar lebih hangat, bass lebih dalam, dan treble tidak pecah meski pada volume tinggi.
Jika dibandingkan dengan kompetitornya di segmen mid-range, speaker Galaxy A56 mampu memberikan pengalaman multimedia yang lebih memuaskan, terutama saat menonton film atau mendengarkan musik tanpa earphone.
Layar Cemerlang, Speaker Oke, Baterai Cukup, Charging Masih Bisa Lebih Ngebut
Samsung Galaxy A56 menawarkan sejumlah upgrade yang penting, terutama di sektor layar dan audio. Layar Super AMOLED 6,7 inci yang sangat terang dan responsif, dikombinasikan dengan speaker stereo berkualitas, membuatnya ideal untuk konsumsi multimedia. Sayangnya, daya tahan baterai hanya cukup rata-rata, dan pengisian daya masih tertinggal dari beberapa pesaing seperti OnePlus dan Motorola yang sudah menyentuh angka 100W ke atas.Namun, jika kamu mencari HP Samsung dengan layar terbaik di kelas menengah, Galaxy A56 masih sangat layak dipertimbangkan.
3. Review One UI 7.0 dan Performa Samsung Galaxy A56: Software Modern dan Chipset Baru yang Kian Andal
Samsung Galaxy A56 hadir sebagai salah satu smartphone kelas menengah yang tak hanya unggul dalam desain dan layar, tetapi juga menghadirkan pengalaman software serta performa yang makin matang. Ditenagai oleh chipset Exynos 1580 terbaru dan menjalankan sistem operasi Android 15 dengan antarmuka One UI 7.0, ponsel ini menawarkan nilai lebih yang layak dilirik. Yuk, kita ulas lebih dalam!
One UI 7.0 Berbasis Android 15: Lebih Cerdas dan Berumur Panjang
Samsung membekali Galaxy A56 dengan One UI 7.0 berbasis Android 15, antarmuka terbaru yang kini semakin kaya fitur dan mendukung umur pemakaian yang panjang. Dalam hal dukungan software, Samsung menetapkan standar tinggi di kelas menengah dengan 6 kali pembaruan sistem operasi dan 6 tahun patch keamanan. Ini menjadikan Galaxy A56 salah satu perangkat paling tahan lama dalam hal pembaruan perangkat lunak di pasar saat ini.
Fitur AI yang Hadir di Galaxy A56
Walau Galaxy A56 bukan bagian dari seri flagship seperti Galaxy S25, namun sebagian fitur AI tetap disematkan. Salah satu yang paling menonjol adalah AI Select, versi pintar dari fitur Smart Select. Dengan AI Select, pengguna bisa menyalin teks dari gambar, membuat stiker dari foto, hingga mengubah foto menjadi wallpaper secara instan—semua cukup dari layar utama.
Fitur Google Circle to Search juga tersedia untuk memudahkan pencarian informasi langsung dari tampilan layar. Ditambah lagi, fitur Object Eraser di aplikasi Galeri Samsung memungkinkan pengguna menghapus objek mengganggu dari foto, meski kualitasnya belum sebanding dengan yang ada di Galaxy S25.
Sayangnya, beberapa fitur AI canggih memang terbatas karena keterbatasan hardware. Namun secara keseluruhan, One UI 7.0 di Galaxy A56 tetap terasa intuitif, ringan, dan sangat kaya akan fungsi.
Performa Exynos 1580: Lebih Bertenaga Dibanding Generasi Sebelumnya
Galaxy A56 membawa peningkatan besar di sektor performa lewat penggunaan chipset Exynos 1580, menggantikan Exynos 1480 yang digunakan pada Galaxy A55. Dengan arsitektur ARMv9 dan GPU berbasis AMD RDNA 3, Galaxy A56 tampil cukup kompetitif di kelasnya.
Spesifikasi Teknis
- CPU: Octa-core (1×2.9 GHz Cortex-A720, 3×2.6 GHz Cortex-A720, 4×1.9 GHz Cortex-A520)
- GPU: Xclipse 540 (2x Work Group Processor)
- RAM dan Penyimpanan: Mulai dari 8GB/128GB hingga 12GB/256GB, semua menggunakan UFS 3.1
- Sistem Operasi: Android 15 dengan One UI 7.0
Skor Benchmark
Berikut hasil pengujian performa Galaxy A56 di berbagai benchmark:
- Geekbench 6 Multi-core: 3899
- AnTuTu 10: 908.689
- 3DMark Wild Life Extreme (GPU): 1332
Jika dibandingkan, skor ini meningkat sekitar 17% dibanding Galaxy A55 dan bahkan 30% lebih tinggi di sektor GPU. Peningkatan ini sangat terasa saat bermain game atau menjalankan aplikasi grafis berat.
Performa Tahan Lama: Stabilitas Tanpa Panas Berlebih
Samsung juga patut mendapat pujian atas manajemen suhu dan efisiensi daya pada A56. Dalam uji stress test, performa CPU mampu bertahan di kisaran 80–100% kapasitas maksimalnya. Sementara itu, GPU menunjukkan stabilitas luar biasa dengan menjaga performa di atas 99% selama pengujian intensif.
Hal ini menunjukkan bahwa Galaxy A56 tak hanya sekadar cepat, tetapi juga konsisten dalam performa jangka panjang, membuatnya ideal untuk aktivitas multitasking, gaming, dan produktivitas.
Perpaduan Software Canggih dan Performa Andal
Dengan kombinasi One UI 7.0 berbasis Android 15 yang kaya fitur, jaminan pembaruan software jangka panjang, serta performa solid dari chipset Exynos 1580, Galaxy A56 menjelma menjadi salah satu smartphone menengah yang paling menjanjikan di tahun 2025. Cocok bagi pengguna yang menginginkan pengalaman Android modern, canggih, dan tahan lama tanpa perlu merogoh kocek dalam-dalam.
Jika kamu mencari smartphone yang future-proof di kelas harga menengah, Galaxy A56 layak masuk dalam daftar teratas pilihanmu.
4. Review Kamera Samsung Galaxy A56: Kualitas Selfie Naik Drastis, Kamera Belakang Masih Butuh Peningkatan
Samsung Galaxy A56 datang dengan setup kamera yang cukup familiar bagi pengguna Galaxy A55. Meski tidak membawa revolusi besar di sisi kamera belakang, Galaxy A56 menyuguhkan peningkatan nyata pada kamera depan, menjadikannya pilihan menarik bagi pecinta selfie dan konten kreator.
Spesifikasi Kamera Samsung Galaxy A56:
- Kamera utama (wide): 50MP Sony IMX906, f/1.8, 1/1.56”, PDAF, OIS
- Kamera ultrawide: 12MP Sony IMX258, f/2.2, sudut 123˚
- Kamera makro: 5MP, f/2.4, fixed focus
- Kamera depan (selfie): 12MP Samsung S5K3LC, f/2.2
- Rekaman video: Semua kamera mendukung perekaman hingga 4K 30fps
- Kamera Utama 50MP: Cukup Baik di Siang Hari, Kurang Tajam di Dalam Ruangan
Di atas kertas, kamera utama Galaxy A56 terlihat menjanjikan. Namun, dalam praktiknya, hasil foto siang hari kurang mengesankan untuk kelas harga ini. Foto memang tajam dan warnanya cukup hidup, tetapi highlight sering overexposed dan detail terasa agak lembut.
Saat digunakan di dalam ruangan, kualitas gambar menurun drastis. Warna terlihat kusam, saturasi berkurang, dan ketajaman semakin menurun. Mode 50MP pun tak banyak membantu — detailnya kurang baik terutama untuk objek jarak dekat.
Mode potret juga kurang menggigit. Foto terasa lembut dan separasi latar belakang kurang konsisten. Hasil crop zoom 2x juga cukup standar dengan penurunan tajam pada ketajaman gambar.
Kamera Ultrawide 12MP: Lebih Baik dari Kompetitor, Tapi Masih Kurang Tajam
Galaxy A56 memang unggul karena menggunakan sensor ultrawide 12MP, lebih besar dibanding banyak pesaing yang hanya menggunakan 8MP. Namun, hasil fotonya tetap belum maksimal. Gambar masih terasa lembut, dengan dynamic range terbatas dan warna yang agak pudar, terutama dalam kondisi indoor.
Meski begitu, kamera ini masih lebih bisa diandalkan dibandingkan ultrawide ponsel midrange lainnya, terutama saat digunakan di luar ruangan dengan pencahayaan cukup.
Kamera Makro 5MP: Lebih Baik dari 2MP, Tapi Fokus Masih Jadi Tantangan
Samsung menyematkan kamera makro 5MP yang secara teknis lebih baik dibandingkan kamera makro 2MP yang biasa ditemukan di ponsel lain. Namun, hasilnya tetap tergantung pada pencahayaan dan jarak fokus. Karena tidak memiliki auto focus, pengguna perlu mengambil beberapa jepretan dari jarak berbeda untuk mendapatkan hasil terbaik.
Kamera Depan 12MP: Peningkatan Besar Dibanding Generasi Sebelumnya
Ini adalah salah satu peningkatan terbaik di Galaxy A56. Kamera selfie kini menggunakan sensor baru 12MP yang jauh lebih unggul dari sensor 32MP generasi sebelumnya.
Foto selfie tampil tajam, bersih, dan natural, dengan dynamic range luas dan warna yang akurat. Baik dalam kondisi terang maupun indoor, kamera depan ini sangat bisa diandalkan, membuatnya cocok untuk pengguna media sosial, vlog, atau video call.
Performa Kamera di Malam Hari: Night Mode Kurang Efektif
Performa kamera utama di malam hari cukup mengecewakan. Bahkan ketika menggunakan mode malam (Night mode) secara paksa, hasil fotonya tidak lebih baik dari mode biasa. White balance sering meleset, muncul semburat ungu/pink, dan warna terlihat pudar. Kamera 2x zoom juga nyaris tak bisa digunakan di malam hari karena penurunan ketajaman yang sangat signifikan.
Berikut hasil kamera dari Samsung Galaxy A56 [ sumber GSMArena Official ]
Sementara itu, kamera ultrawide juga tampil mengecewakan di malam hari, baik dalam mode auto maupun Night mode. Gambar tampak sangat lembut dan penuh noise, dengan dynamic range sempit.
Perekaman Video: Stabil, Detail, dan Siap 4K
Semua kamera di Galaxy A56 mendukung perekaman video 4K pada 30fps — termasuk kamera depan dan ultrawide. Fitur ini menjadi keunggulan di kelas menengah, di mana banyak pesaing masih terbatas di 1080p.
- Kamera utama menghasilkan video tajam, penuh warna, dan dynamic range luas. Bahkan saat malam hari, hasil video tetap terlihat rapi meski exposure terkadang terlalu tinggi.
- Kamera ultrawide juga cukup mengesankan. Video terlihat tajam dan tidak terlalu banyak noise dibandingkan kamera ultrawide di brand lain.
- Kamera selfie juga mendapat peningkatan dengan dukungan Super HDR, menjadikan perekaman lebih seimbang dan jernih meski dalam kondisi pencahayaan kompleks.
- Satu nilai tambah lagi, Galaxy A56 juga hadir dengan stabilisasi EIS di mode 4K, sehingga hasil video tampak halus tanpa goyangan berlebih.
Kamera Depan Memukau, Kamera Belakang Butuh Penyempurnaan
Samsung Galaxy A56 menyuguhkan pengalaman fotografi yang berimbang, namun belum luar biasa. Kamera depannya jelas menjadi daya tarik utama — sangat cocok untuk generasi selfie dan konten kreator. Namun, kamera belakangnya, terutama di kondisi low-light, masih memerlukan banyak peningkatan.
Jika kamu mencari smartphone dengan kamera depan hebat dan video stabil, Galaxy A56 bisa jadi pilihan menarik. Tapi jika kamera utama adalah prioritas utama, mungkin kamu perlu mempertimbangkan opsi lain di kisaran harga yang sama.
5. Kompetitor Samsung Galaxy A56: Banyak Pilihan Lebih Baik di Harga yang Sama
Meskipun Samsung Galaxy A56 dirilis dengan harga yang sama seperti pendahulunya, yaitu sekitar €479 (sekitar Rp8 jutaan), posisi perangkat ini di pasar terasa kurang kompetitif dibandingkan tahun sebelumnya. Mengapa demikian? Karena sejak pertengahan hingga akhir tahun 2024, banyak pesaing baru muncul dengan spesifikasi lebih menggoda dan harga yang lebih masuk akal.
Banyak Pesaing yang Lebih Unggul
Salah satu lawan berat Galaxy A56 adalah Nothing Phone (3a) Pro. Dengan harga yang setara, perangkat ini menawarkan kamera telefoto periskop yang lebih fleksibel — sesuatu yang absen di A56.
Lalu ada Xiaomi 14T yang harganya lebih murah, namun dilengkapi kamera telefoto khusus dan hasil foto yang lebih konsisten di berbagai kondisi. Secara keseluruhan, Xiaomi 14T menang telak di aspek fotografi.
Jangan lupakan Motorola Edge 50 Pro, yang hadir dengan kamera telefoto 3x dan kamera selfie dengan autofokus, semuanya dalam harga yang lebih terjangkau (sekitar €400-an). Dalam hal harga dan fitur kamera, Motorola tampak lebih unggul.
Sementara itu, OnePlus Nord 4 hadir dengan konfigurasi kamera yang setara, tapi mencuri perhatian lewat performa mentah yang lebih cepat, pengisian daya super cepat, dan daya tahan baterai yang lebih baik dari Galaxy A56.
Bahkan Samsung Sendiri Menjadi Saingan
Bagi kamu yang fanatik dengan Samsung dan menyukai tampilan One UI, sayangnya Galaxy A56 tetap harus bersaing dengan “saudara sendiri”. Samsung Galaxy S24 FE menjadi alternatif yang jauh lebih layak. Ponsel ini menawarkan chipset lebih bertenaga, kamera lebih baik, pengisian daya nirkabel (wireless charging), dan layar yang lebih premium.
Jika kamu punya sedikit budget tambahan, Honor 200 Pro bisa menjadi pilihan yang sangat menarik. Meski sedikit lebih mahal, ponsel ini menawarkan value terbaik di kelas €500 dengan fitur unggulan di hampir semua aspek, dari kamera, performa, hingga pengalaman pengguna secara keseluruhan.
Sulit Direkomendasikan di Tengah Persaingan Ketat
Samsung Galaxy A56 memang tidak sepenuhnya buruk. Kami menyukai desainnya yang premium, kualitas video yang tajam, kamera selfie yang unggul, serta tampilan layar yang memanjakan mata. Namun sayangnya, semua itu tidak cukup untuk menjadikannya sebagai pilihan terbaik di kelasnya.
Jika kamu mencari ponsel dengan kamera lebih baik, banyak opsi lebih murah di pasaran. Jika kamu membutuhkan performa lebih kencang atau pengisian daya yang super cepat, sekali lagi — banyak pesaing yang menawarkan itu dengan harga lebih rendah.
Mungkin Galaxy A56 akan lebih menarik setelah harga turun beberapa bulan ke depan. Namun untuk saat ini, kompetitornya sudah terlalu kuat, membuat Galaxy A56 kesulitan untuk bersaing bahkan di masa depan.
Dan jika kamu tetap ingin Samsung, Galaxy S24 FE jelas merupakan pilihan yang lebih masuk akal dengan peningkatan menyeluruh di hampir semua aspek.